Halaman

Sabtu, 01 Februari 2014

Seri Mainan Jaman Dulu: Tak Jongkok


Seri-Mainan-Jaman-Dulu---Tak-Jongkok

Dahulu kala, di saat Warkop DKI masih berkuasa, dansinetron masih lumayananak-anak kecil senang bermain di luar rumah, tapi gak ngemall. Anak-anak kecil ini berkumpul untuk bermain. Jangan bayangin anak kecil sekarang yah yang kalau ngumpul udah pada megang gadget semua. Anak-anak kecil pada masa itu belom kenal gadget, makanya mereka dituntut untuk kreatif dan menciptakan hiburan untuk mereka sendiri. Salah satu hasilnya adalah terciptanya permainan paling simple, gak ngeluarin biaya, namum penuh kecekatan dan kebugaran. Yak yang MBDC maksud adalah permanian Tak Jongkok.

Apa Itu Tak Jongkok

Sesuai dengan katanya yang terdiri dari dua suku kata, yang pertama itu Tak = Tidak. Lalu yang kedua Jongkok = Posisi sedikit duduk tapi pantat gak nyentuh tanah. Dengan kata lain Tak Jongkok berarti Tidak Jongkok atau berdiri. Eh sebenernya bukan itu sih artinya, hehehhe. MBDC juga gak tau pasti sih cara jelasin Tak Jongkok, tapi yang jelas ini adalah permainan yang sangat melatih kekuatan kaki, untuk berlari dan jongkok.

Persiapan

Kayak yang udah MBDC jelasin di atas, Tak Jongkok itu permainan yang simple nan murah meriah. Jadi kamu gak perlu banyak persiapan untuk main Tak Jongkok. Yang terpenting kamu harus punya banyak temen aja yang pengen diajak main. Lalu kamu harus cari tempat yang representatif. Maksudnya gak perlu halaman atau lapangan yang luas, yang penting gak banyak gangguan aja pas lagi main Tak Jongkok. Sangat tidak disarankan buat main di pinggir jalan, di parkiran, di mall, apalagi di dalam rumah.

Cara Main

Jumlah pemain Tak Jongkok itu terserah, yang penting lebih dari dua orang.

* Sebelum permainan dimulai, biasanya dicari dulu siapa yang bakal jadi yang jaga atau pengejar. Nah, cara nentuinnya itu bisa dengan gambreng, cangkacang panjang, atau bintang mas. Tapi biasanya sih selalu ada aja gitu anak kecil yang dibully buat disuruh jadi pengejar tanpa proses gamreng, dll. Biasanya anak yang disuruh jaga atau jadi pengejar ini mau-mau aja supaya diajak main.

* Yang Jaga atau pengejar harus ngejar teman-teman lainnya. Kalau pengejar berhasil menyuntuh yang dikejar, maka yang disentuh berubah jadi yang jaga atau pengejar.

* Untuk selamat dari pengejar, yang dikejar harus lihai ngeles atau jongkok (ini dia poin permainan Tak Jongkok) yang baru boleh kembali berdiri kalau sudah dibangunkan oleh teman lain.

* Yang dikejar gak boleh semuanya jongkok, maksudnya harus nyisain satu orang yang gak jongkok. Dan tugas satu orang ini adalah ngebangunin temen-temennya yang lagi jongkok.

* Permaian Tak Jongkok akan terus bergulir sampai capek, ada yang nangis, atau dipanggil mamanya disuruh mandi.

kasian nih udah kelamaan jongkoknya

kasian nih udah kelamaan jongkoknya

Istilah

Anak Bawang: Istilah ini berlaku hampir di setiap permainan jaman dulu sih. Maksud dari anak bawang adalah pemain yang nggak dianggep gitu. Dia ikutan main, tapi gak dihiraukan. Dengan kata lain, anak bawang gak akan jadi yang jaga atau pengejar, bebas aja kapan mau jongkok atau berdiri tanpa harus dibangunin dulu. Biasanya yang jadi anak bawang itu adalah adeknya salah satu yang lagi main Tak Jongkok. Karena usianya masih relatif kecil, dan males dengerin tangisannya kalau gak diajak main, akhirnya doi dengan sangat terpaksa diajak main.

Top atau Tap: Ini juga berlaku hampir disetiap permainan jaman dulu. Top atau Tap itu fungsinya hampir sama kayak time out di basket. Kalau mau Top atau Tap selalu diikuti dengan gerakan mengacungkan jempol. Kalau salah satu pemain udah bilang Top atau Tap, berarti pengejar haru menghentikan pengejarannya.

Gimana, jadi inget masa kecil kamu gak? Kangen ya sama permaian jaman dulu, hehehe. Mungkin kamu udah gak pengen lagi kali ya mainnya, tapi setidaknya kamu bisa ajarin ini ke keponakan atau adik kamu yang masih kecil. Kalau kamu mah bisa main gaplecapsa, atau karambol aja.

Sebagai penutup, MBDC kasih satu film keren yang menggambarkan serunya permainan Tak Jongkok.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar