Demi terciptanya pembangunan, hutan dan mahluk di dalamnya harus dikorbankan sebagai upaya modernisasi dan laju roda ekonomi. Eksplorasi dan eksploitasi tidak saja berdampak negatif terhadap perubahan iklim dunia, melainkan terhadap populasi tanaman dan hewan yang terdapat di dalamnya.
Beberapa hutan tropis misalnya yang menjadi habitat bagi beberapa hewan langka di dunia, saat ini sudah semakin rusak meskipun ada upaya penghijauan kembali. Akan tetapi upaya tersebut tidak mengembalikan hewan-hewan yang mati dan telah pergi karena habitatnya rusak.
1. Gorilla
Primata yang satu ini meskipun bertubuh besar namun sangat lembut, damai dan pemalu. Ya, gorila, primata yang banyak berkeliaran di hutan pegunungan dan hutan daratan rendah. Mereka adalah vegetarian, memakan daun, buah dan batang bambu.
Jadi, jika ada anggapan gorilla adalah karnivora itu belum tentu benar karena ada pula jenis yang memakan binatang invertebrata kecil dan serangga. Saat ini populasi mereka sangat mengkhawatirkan, dikabarkan 80 persen jumlah mereka menyusut akibat eksploitasi hutan, perburuan dan terjangkit Ebola.
2. Harpy Eagle (Elang Harpy)
Elang jenis ini banyak ditemukan di wilayah daratan hutan hutan tropis di Selatan dan Tengah Amerika Selatan seperti Meksiko, Bolivia, Argentina (utara) dan Brasil bagian selatan. Mereka gemar sekali memangsa hewan yang hidup di atas pepohonan seperti kera, kukang, tupai, reptil dan burung.
Elang Harpy merupakan jenis yang paling kuat dan banyak di antara elang yang lainnya. Kemampuannya pun luar biasa, yakni mereka mampu memangsa hewan yang dua kali lipat lebih besar dari tubuhnya. Namun sayang keberadaan mereka semakin mengkhawatirkan akibat banyak diburu dan sukar mendapatkan mangsa, setelah banyak pohon yang ditebang dan tidak memiliki banyak mangsa.
3. Poison Dart Frog (Katak Pohon Beracun)
Meskipun warna dan tubuhnya imut, namun jangan menyepelekan dan sembarangan memperlakukannya. Katak kecil yang hidup di hutan tropis ini memiliki racun berbahaya bagi mahluk hidup termasuk manusia.
Dan sebanyak 28 persen dari 234 jenis katak yang ada di dunia, katak beracun inilah yang terancam punah. Katak beracun ini biasanya dapat ditemukan di wilayah sumber air yang ada hutan tropis. Makanan kesukaan mereka adalah anai-anai, semut lalat buah dan jangkrik.
4. Golden Lion Tamarin (Monyet Singa Emas)
Golden lion tamarin merupakan monyet yang tubuhnya hampir sebesar tupai, namun memiliki rambut yang panjang dan tebal berwarna emas. Tamarin merupakan primata khas yang terdapat di dataran rendah hutan tropisAmazon, Brazil.
Makanan kesukaan mereka adalah bunga-bungaan, buah-buahan, serangga, getah dan madu, keong, katak, telur burung dan kadal. Namun populasi mereka semakin berkurang akibat penebangan yang dilakukan manusia di Hutan Tropis Amazon. Jumlah terakhir golden lion tamarin di hutan tropis Amazon sekitar 800 ekor.
5. Manatee
Atau yang juga dikenal dengan ‘sapi laut’ merupakan hewan berkaki empat dan herbivora. Dan karena hidup mereka di air, berbeda dengan kuda nil mereka memiliki kaki yang bentuknya hampir menyerupai sirip. Manatee juga tidak memiliki rambut layaknya mamalia pada umumnya, ekornya pun berbentuk pipih.
Namun sayangnya, populasi manatee di Amerika Serikat diperkirakan tersisa 2.500 ekor. Makanan kesukaan manatee adalah tumbuhan yang hidup di darat maupun di air, seperti bakung, rerumputan, daun bakau dan alga. Kaskus
Beberapa hutan tropis misalnya yang menjadi habitat bagi beberapa hewan langka di dunia, saat ini sudah semakin rusak meskipun ada upaya penghijauan kembali. Akan tetapi upaya tersebut tidak mengembalikan hewan-hewan yang mati dan telah pergi karena habitatnya rusak.
1. Gorilla
Primata yang satu ini meskipun bertubuh besar namun sangat lembut, damai dan pemalu. Ya, gorila, primata yang banyak berkeliaran di hutan pegunungan dan hutan daratan rendah. Mereka adalah vegetarian, memakan daun, buah dan batang bambu.
Jadi, jika ada anggapan gorilla adalah karnivora itu belum tentu benar karena ada pula jenis yang memakan binatang invertebrata kecil dan serangga. Saat ini populasi mereka sangat mengkhawatirkan, dikabarkan 80 persen jumlah mereka menyusut akibat eksploitasi hutan, perburuan dan terjangkit Ebola.
2. Harpy Eagle (Elang Harpy)
Elang jenis ini banyak ditemukan di wilayah daratan hutan hutan tropis di Selatan dan Tengah Amerika Selatan seperti Meksiko, Bolivia, Argentina (utara) dan Brasil bagian selatan. Mereka gemar sekali memangsa hewan yang hidup di atas pepohonan seperti kera, kukang, tupai, reptil dan burung.
Elang Harpy merupakan jenis yang paling kuat dan banyak di antara elang yang lainnya. Kemampuannya pun luar biasa, yakni mereka mampu memangsa hewan yang dua kali lipat lebih besar dari tubuhnya. Namun sayang keberadaan mereka semakin mengkhawatirkan akibat banyak diburu dan sukar mendapatkan mangsa, setelah banyak pohon yang ditebang dan tidak memiliki banyak mangsa.
3. Poison Dart Frog (Katak Pohon Beracun)
Meskipun warna dan tubuhnya imut, namun jangan menyepelekan dan sembarangan memperlakukannya. Katak kecil yang hidup di hutan tropis ini memiliki racun berbahaya bagi mahluk hidup termasuk manusia.
Dan sebanyak 28 persen dari 234 jenis katak yang ada di dunia, katak beracun inilah yang terancam punah. Katak beracun ini biasanya dapat ditemukan di wilayah sumber air yang ada hutan tropis. Makanan kesukaan mereka adalah anai-anai, semut lalat buah dan jangkrik.
4. Golden Lion Tamarin (Monyet Singa Emas)
Golden lion tamarin merupakan monyet yang tubuhnya hampir sebesar tupai, namun memiliki rambut yang panjang dan tebal berwarna emas. Tamarin merupakan primata khas yang terdapat di dataran rendah hutan tropisAmazon, Brazil.
Makanan kesukaan mereka adalah bunga-bungaan, buah-buahan, serangga, getah dan madu, keong, katak, telur burung dan kadal. Namun populasi mereka semakin berkurang akibat penebangan yang dilakukan manusia di Hutan Tropis Amazon. Jumlah terakhir golden lion tamarin di hutan tropis Amazon sekitar 800 ekor.
5. Manatee
Atau yang juga dikenal dengan ‘sapi laut’ merupakan hewan berkaki empat dan herbivora. Dan karena hidup mereka di air, berbeda dengan kuda nil mereka memiliki kaki yang bentuknya hampir menyerupai sirip. Manatee juga tidak memiliki rambut layaknya mamalia pada umumnya, ekornya pun berbentuk pipih.
Namun sayangnya, populasi manatee di Amerika Serikat diperkirakan tersisa 2.500 ekor. Makanan kesukaan manatee adalah tumbuhan yang hidup di darat maupun di air, seperti bakung, rerumputan, daun bakau dan alga. Kaskus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar